Jumat, 06 April 2012

Warna Februari


Termenung sendiri disudut jingga...
Menatap mereka yang bercahaya menanti hari merah muda...
Menanti sang kekasih datang bersama bingkisan manis dari hatinya...

Namun bagiku, hari itu kan datang bersama warna kelabu..
Tak ada yang ku tunggu..
Tak ada penantian nama cinta untukku..

Disana, mereka saling bercerita tentang musim semi yang merona...
Disini, aku meronta dalam gelap yang membahana..

Kata mereka, hari itu Aphrodite kan turun membagikan cinta..
Tapi bagiku, hari itu Lucifer lah yang datang bersama bayangan gelap yang menyiksa..

Aku tau..
Hari itu kan tiba jua pada akhirnya..
Membawa cerita diiringi bunga abadi..
Tapi..
Untukku itu hanya mimpi yang hanyut terbawa angin..

Hingga sepi dalam malam dapat membunuh asa dalam jiwa ini..
Aku tetap diam bersembunyi dari waktu..
Menepis mimpi dan menguburnya dalam desiran pasir gurun..

Sungguh..
Sejujurnya, aku pun punya secarik cerita tentang manisnya rasa cinta..
Namun, sekali lagi aku harus menghapusnya tanpa terbaca..
Membiarkannya abadi berselimut awan hitam disana..

Semoga..
Tak ada jiwa lain yang menutup hatinya seperti diriku..
Jiwa yang menyembunyikan cintanya disudut kalbu...
Menikmati kesakitan luka di sudut beku..

Masih disini, disudut jingga..
Semoga mereka tetap berkilau dihari merah mudanya..
Dihari yang mereka sebut Valentine disetiap garis binar matanya..


 By. Melda L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar