Senin, 16 April 2012

03.25am


03.25am

Terhempas pilu mengeringkan air mata....

Membayangkan debu manis akan hari esok....

Semakin menyesakkan dada saat menerka damai tak lagi bersamanya....

Sungguh....

Tak pernah kurasa gelap menyakitkan saat cahaya masih memelukku....

Tak pernah kusentuh perihnya tenggelam saat ombak tak menghampiriku....

Tak pernah sesat langkahku saat kilaunya masih jadi pemandu jalanku....

Mengapa...

Genggaman itu sirna bersama awan tertutup hujan....

Menyisakan nafas yang sulit kupancarkan....

Kenapa...

Angin yang ringan kini berhembus berat dipundakku....

Rimpunan karang itu melukai sekujur hatiku....


Membuatku lemah, hampir musnah terbawa badai....

Ku coba kumpulkan kembali serpihan Dandelion yang rapuh..

Dimalam hari, aku menunggu hingga fajar untuk mendapat embun-nya....

Perlahan kuraih tangkai-tangkai yang mungkin bisa menopang kembali perih yang pasti kan berahir bahagia ini..

Aku meyakini, sesuatu yang berat akan menjadi ringan jika kelak telah terbiasa....

Melda, 6-2-2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar