Kamis, 14 Juni 2012

Jadi puisi

 
Tadi malam, gue masih aja galau.. tapi selalu ada my guardian brother gue tempat menumpahkan kegalauan.. tapi  cara curhatnya bukan dengan ngobrol biasa lhooo..
Kita belum pernah ketemu samasekali, selama ini cuma chat didunia maya, jadi curhatnya pun didunia maya, nah... Tadi malam pas lagi galau, gue nulis status galau rus dikomen sama dia dg bahasa penyair getohhh.. Secara, nama akun pesbuknya aja Penyair Lara, jadinya kita balas-balasan komen jadi kaya bikin puisi. Menurut gue puisinya jadi cukup bagus, menurut gue sih..

Gue langsung copas dari status gue nih... cekidot!



  • Kuterus berlari, ku tak peduli.. cepat pulang cepat kembali...
Top of Form
Tidak Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman
o     
Penyair Lara Aku takut, kalau kau hanya terus berlari, tanpa menengok kekanan & kekiri, pada akhirnya tersesat sendiri.

Apa kau tau...?
Teman adalah sebuah Rumah bagi Hati untuk berteduh dan menyandarkan segala Lelah... :-|
10 jam yang lalu melalui seluler · Suka

Melda Noirsucre Tapi bagaimana jika tempat berteduh itu hilang dengan angin-angin biru yang berlabuh, haruskah ku iringi alunan suara burung saat kutersesat nanti..

Rumahmu bukan seperti Rumah para petani di hamparan padang, hanya sesaat diperlukan dan kemudian ditinggalkan.
Pantaskah itu di sebut perteduhan...?

Kalau kamu masih belum mendapatkannya, maka carilah.
Tapi aku mengerti, tentang Mata, tentang Hati, ada yg tak bisa di lihat & di sadari oleh keduanya ketika berhadapan langsung dgn sebuah kebesaran...

Seperti sebuah gedung, kamu tak cukup hanya tegak mematap, tp kamu perlu menadahkan pandangan, agar tau ketinggian.

Bukan mustahil, ada sesuatu yang besar disekitarmu sekarang, hanya kamu yang blm menyadari :)
10 jam yang lalu melalui seluler · Suka

Melda Noirsucre Semoga, semoga sesuatu yang besar itu hanya terhalang tembok-tembok kehidupan yang belum sepenuhnya bisa ku lihat dan kutemui..

Aku tahu dimana rumahku yang sebenarnya, rumah yang selamanya setia walau aku seringkali meninggalkannya... Tempat berteduhku saat aku merasa dikhianati meski aku pun sering menghianatinya...

Ia tak terlihat dengan mata, tapi tak mudah dirasakan dengan hati jika aku sendiri tak ingin merasakannya..

Semoga, semoga pelindungku tak pernah bosan mengampuniku yang terlalu sering meninggalkannya..


Nah gimana menurut loe? Bagus nggak...? :)

1 komentar: